Minggu, 22 Juli 2007

Meluruskan Makna KETENTUAN TUHAN dan KELAMBANAN INDONESIA

JOUSAIRI HASBULLAH:

1. Hampir semua permasalahan pembangunan di Indonesia berakar dari permasalahan modal social kita yang rendah. Masayarakat hidup dalam kotak-kotak sempit kelompok suku, kepercayaan, desa dan sejenisnya yang kuat mempertahankan beberapa nilai dan kebiasaan turun temurun yang sangat sulit untuk menyesuaikan dengan tuntutan baru perubahan dunia. Kita dengan mudah menyesuaikan dalam cara berpakaian, hiburan, dan hal-hal yang trivial lainnya, tetapi sangat sulit untuk merubah nilai-nilai budaya kita dari yang bonding primitif ke arah yang lebih bridging, terbuka dan toleran.

2.Praktek manusia Indonesia dalam beragama sudah waktunya untuk kita diskusikan bersama dan melakukan pengkajian ulang. Ada tiga kata yang bisa positif dan bisa sangat negatif pengaruhnya terhadap pembangunan manusia Indonesia: ketiganya adalah: Ketentuan Tuhan, Sabar dan Ujian Tuhan. Serorang yang cukup terdidik pun acap berkata, ban mobil saya yang gundul melaju di jalan tol, ya ndak apa apa, tokh kecelakaan atau mati itu udah ada garis ketentuan tuhan. Naik pesawat yang rusak juga tidak apa-apa, tokh kalau mau mati, ya mati, Udah ada ketentuan tuhan. Tanaman kebun seorang tetangga mati di musim kemarau,tidak dia sirami, ya mati saja, karena hidup atau mati pohon itu, udah ditentukan tuhan. Saya miskin, ya sudah, itukan sudah ketentuan tuhan. Jemaah haji kelaparan ya sudah, mau apa, itukan ujian tuhan. Kita perlu sabar, sabar saja. KETENTUAN TUHAN....ini diyakini oleh ratusan juta Muslim Indonesia, ratusan juta orang mulai Afrika yang kelaparan, ratusan juta muslim Asia selatan. Umat Islam tertinggal dalam banyak hal...Miskin, bodoh, tidak kreatif, pasif.. tokh itu sudah merupakan KETENTUAN TUHAN.

3. Jika kedudukan ketentuan Tuhan itu memang seperti yang diyakini itu, ya sudah. mengapa kita harus berteriak bahwa kita miskin. pembunuhan di jalan raya dengan para pengendara yang semberono, ya sudah, itu sudah ketentuan Tuhan. Korupsi, manipulasi, ketidakpedulian, idel dll ya sudah, itukan sudah ketentuan Tuhan. ya Sabar, ini semua kan Ujian Tuhan. Sabar. Untuk apa ganti Presiden, ganti Menteri, soal maju atau miskin ya itukan Ketentuan Tuhan.

4. Jika pemahaman di atas keliru, kita barangkali sudah waktunya untuk menggugat para ahli agama, EMBOK YA TEGAS, TEGASLAH, JANGAN NGAMBANG. Tegas ! !. Jika orang tidak mau belajar lalu bodoh, ya Ketentuan Tuhan itu ya BODOH, karena Tidak Mau Belajar. Miskin karena tidak mau berubah dengan tuntutan perubahan. Kecelakaan, ribuan manusia meninggal, karena manusia ugal-ugalan di jalan raya, ya itu barangkali yang disebut ketentuan Tuhan. Apa sie maksud sebenarnya yang disebut Ketentuan TUHAN. Menjelaskannya harus massif, sistematis, sistemik, jangan hanya melalui khotbah jumat yang sporadis. Kalau point tiga yang benar, ya kita luruskanlah. LURUSKAN, karena hampir semua PERSOALAN bangsa ini, dan dunia muslim lainnya, muncul dari pemahaman seperti pada poin dua di atas.

5.Jika ke dua-duanya yang benar, dimana seharusnya masyarakat memberi tempat, kapan pada poin dua dan kapan poin tiga berlaku. Kata Ketentuan, Sabar, dan Ujian bukankah ratusan tahun telah termanipulasikan yang berdampak luas terhadap nasib kehidupan umat manusia Muslim yang terus terbelakang.Seluruh upaya perbaikan kualitas hidup manusia Indonesia akan terus terdistorsikan dan mendapatakan perlawanan budaya berupa kepasifan ke naifan... karena upaya maksimal tidak diperlukan..KETENTUAN TUHAN sudah ada. Takdir dipahami sebagai sesuatu yang telah terskenario dengan baku, pasti untuk setiap insan, bukan kita pahami sebagai the end result dari proses menjalankan hukum Tuhan itu sendiri.

Mana yang benar, tugas para ahli agama meluruskan....LURUSKAN SECARA MASSIF DAN BENAR...Saya hanya bertanya karena saya bukan ahli agama.

Perlukah kita melakukan Reformasi Total pemahaman kita terhadap persoalan di atas.

Tidak ada komentar: